Rasa penasaran saya seakan terobati atas film TAG ini, kenapa tidak, sekian lama saya sudah melihat potongan film ini ketika orang yang terpotong-potong dalam bus sekolah. Akhirnya saya mencari film tersebut. Film yang dibintangi oleh Erina Mano, Mariko Shinoda, Reina Triendl dan Yuki Sakurai sempat membuat saya bingung, alur dan kisah filmnya yang entah kemana kadang membuat saya muak seakan ingin hapus film ini dari hardisk laptop saya.Parahnya lagi, Kuota untuk download film ini sebeasar 400 MB terasa mubazir dan terbuang sia-sia.
Rasa penasaran ingin tahu apa alur cerita film ini masih belum usai saya lakukan, kadang saya harus memutar dua kali untuk menilisiknya, ceritanya yang absurd, sudah dipastikan penontonnya dalam tekanan emosi. Dan pada akhirnya, setelah saya memutar sekali lagi, barulah saya Ngeh akan ceritanya. Film TAG ( Riaru Onigokko) 2015 yang disutradari oleh Sion-Sono ini memamng mebuat otak saya rada buffering.
Sebenarnya, Film ini menceritakan sebuah permain Game, pada awal cerita, Mitsu-Ko (Riena Triendl) sedang melakukan perjalan Studytour bersama teman sekolah mereka dalam rombongan yang terdiri dari dua bus, tiba-tiba ada angin yang melahap semua apa yang ada didepannya dengan cara memutus dan potong apa yang mereka (angin) lalui.
Erina Mano, Mariko Shinoda, Reina Triendl, Yuki Sakurai
Film ini sebenarnya adalah sebuah game yang terkenal di Jepang yang bernama Tag Game, dimana game ini adalah sebuah game bertahan hidup. Mitsuko adalah karakter utama dalam film ini yang sebenarnya dia adalah siswi yang sudah lama mati tapi DNA nya di miliki seorang pria yang membuatnya menjadi sebuah game. Mitsuko sendiri yang sudah mati di hidupkan kembali dan roh nya terperangkap dalam game tersebut berkat bantuan Aki dia berhasil mencapai Stage game itu satu demi satu. Dalam setiap stage Mitsuko harus tetap bertahan hidup dan semua teman-temannya akan mati terbunuh.
Bagian pertama, dalam game ini diperankan oleh Mitsuko (Reina Triendl) yang harus bertahan hidup dari serangan angin mematikan setelah berhasil lolos maka akan masuk ke bagian kedua.
Ketika bagian ke-2, dalam game ini masuk dalam lingkungan sekolah yang tidak pernah dia masuki dan harus bertahan hidup dari serangan gurunya. Dalam stage ini Mitsuko mendapat pencerahan dari temannya bahwa selain dunia nyata ada juga dunia lain yang tidak dia mengerti. Dan untuk menyadarinya dia harus melakukan adegan yang spontan dan tidak terencana.
Masuklah bagian ke-3. dimana dia akan memainkan peran sebagai Keiko (Mariko Shinoda) yang merupakan calon pengantin perempuan dan harus bertahan hidup dari serangan tamu undangan pernikahannya dalam stage ini dia dibantu melalui stage ini dengan cepat.
Stage ke-4 adalah masuk menjadi pelari dan berganti peran lagi menjadi Izumi (Erina Mano) yang harus bertahan hidup dari serangan guru dan laki-laki berwajah babi. Dalam stage ini lagi-lagi dia di bantu oleh temannya untuk lolos. Dalam stage ini Mitsuko akan di paksa untuk mati agar dia bisa kembali ke bagian pertama tadi. Tapi temannya datang untuk menyelamatkannya dan berhasil keluar dari dunia game.
Setelah keluar dari dunia game, Mitsuko (Reina Triendl) kembali berperan sebagai dirinya dan bertemu dengan orang yang telah menghidupkan dirinya dan menjebaknya dalam game. Mitsuko yang harus melakukan adegan percintan dari seorang laki-laki yang membuat game dirinya karena itulah tujuan utama dari orang yang menghidupkannya kembali. Tapi Mitsuko melakukan tindakan yang tidak terduga yaitu melakukan aksi bunuh diri. Dengan bunuh dirinya Mitsuko maka teman-temannya yang rohnya terjebak juga dalam game itu menjadi terbebas dan tidak terbunuh, dan game yang berjalan itu akan berakhir dengan cepat karena tokoh dalam game itu melakukan bunuh diri dalam setiap awal permainan. Dengan begitu roh Mitsuko jadi terbebas dari jeratan game dan bisa bebas pergi ke tempat dia seharusnya berada.
Meskipun ketiga karakter ini berhasil selamat dari kejadian yang menimpa mereka, seluruh film diliputi dengan berbagai macam keluh kesah di masing-masing seperti kesedihan dan keputusasaan, yang diambil Sion Sono secara wideshot yang memacu adrenalin penonton nya meskipun ketiga karakter ini berhasil selamat dari kejadian yang menimpa mereka, seluruh film diliputi dengan berbagai macam keluh kesah di masing-masing seperti kesedihan dan keputusasaan, yang diambil Sion Sono secara wideshot yang memacu adrenalin penonton nya. Perlu anda ketahui, film ini mengambil dari sebuah Novel, Komik dan Film Anime-nya yang diterbitkan tahun 2001.
Detail:
Tanggal rilis: 11 Juli 2015 (Jepang)
Sutradara: Sion Sono
Cerita oleh: Yûsuke Yamada
Skenario: Sion Sono
Produser: Masayuki Tanishima, Takahiro Ohno, Ryuichiro Inagaki
0 Comments